Minggu, 28 November 2010

Jaringan Optik Sinkron

1. Komunikasi Broadband
Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi, kapasitas tinggi menggunakan DSL, Modem Kabel, Ethernet, Wireless Access, Fiber Optik, W-LAN, V-SAT, dan sebagainya, Rentang kecepatan layanan bervariasi dari 128 Kbps s/d 100 Mbps, Tidak ada definisi internasional spesifik untuk Broadband. Dalam Draft RPM Penataan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel  (Broadband Wireless Access) diusulkan definisi Broadband adalah layanan telekomunikasi nirkabel yang memiliki kemampuan kapasitas diatas kecepatan data primer “2 Mbps” (E1) sesuai ITU-R F.1399-1.

=> Faktor pendorong broadband
> Untuk Pemerintah
a. Broadband dilihat sebagai infrastruktur penting untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah di bidang sosio-ekonomi. 
b. Untuk mendorong penyediaaan layanan publik seperti E-governance,   E-learning, Tele-medicine.
   
> Untuk Penyelenggara Jaringan / Jasa Telekomunikasi
a. Suatu pilihan untuk mengurangi penurunan pendapatan dari teknologi lama (POTS/PSTN).
b. Potensi tambahan pendapatan dari Layanacn Nilai Tambah.
c. Potensi penambahan secara eksponensial dalam ARPU.
> Untuk Konsumen
a. Tersedianya rentang aplikasi yang lebih banyak dan lebih kaya.
b. Akses yang lebih cepat terhadap informasi.
c. Layanan yang semakin mengarah konvergensi (VOIP, Video on Demand). 

2. Keuntungan SONET
Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.
· Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
· Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
· Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh.
3. Prinsip kerja dari ATM
a. ATM telah direkomendasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN.
b. Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel. Sel merupakan unit dari switching dan transmisi.
c. Untuk mendukung layanan dengan rate yang beragam, maka pada selang waktu tertentu dapat dikirimkan sel dengan jumlah sesuai dengan rate-nya.
d. Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan mengggunakan konsep paket berupa sel. 
e. Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia.
f. Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statistical multiplexing  

4. DSL adalah Teknologi akses yang menggunakan saluran kabel tembaga eksisting untuk layanan broadband.

Sabtu, 13 November 2010

Corporate Information Management

               Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang Corporate Information Management atau biasa disebut dalam bahasa indonesianya adalah manajemen informasi perusahaan. pengertian manajemen informasi perusahaan sendiri adalah suatu pengumpulan dan pengelolaan informasi dari satu atau lebih sumber dan distribusi informasi tersebut untuk satu atau lebih penonton. Hal ini terkadang melibatkan orang-orang yang memiliki kepentingan dalam, atau hak untuk informasi tersebut. Berarti manajemen organisasi dan kontrol atas proses, struktur dan penyampaian informasi.

Strategi  
               strategi suatu manajemen informasi perusahaan adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan itu sendiri, Perubahan akibat perkembangan teknologi baru yang tersedia dan peningkatan permintaan masyarakat/pasar akan pelayanan teknologi informasi, mengharuskan perusahaan memiliki arah dan strategi penerapan teknologi informasi di lingkungan bisnisnya. Arah strategis diperlukan untuk menjaga agar implementasi teknologi yang berkembang baik atas prakarsa top manajemen maupun prakarsa manajemen menengah dan bawah dapat bersinergi untuk memberi layanan teknologi informasi yang optimal. ada 3 yang tiang untuk menyusun suatu strategi yang matang, sebagai berikut:
a. Sistem Informasi Strategi 
b. Strategi Teknologi Informasi
c. Strategi Manajemen Informasi

Implementasi
               Setiap perusahaan membutuhkan strategi tempur yang tepat untuk memenangkan persaingan. Inovasi saja tidaklah cukup. Kadang kita harus sudah menciptakan kreasi baru, terobosan baru dan produk superior baru pada saat produk unggulan kita masih merajai pasar. Ahli manajemen menyebutnya creative destruction. Setiap departemen, divisi dan unit kerja harus menciptakan sinergi, strategi dan effort yang akurat, cepat, cekatan dan tepat demi keberhasilan.

Komponen
Terbag menjadi dua bagian,  fungsional dan fisik.
Fungsional
a. Sistem Database
Database memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi kelancaran organisasi , sehingga dibutuhkan suatu manajemen pengolahan yang baik.
b. Decission Support System
DSS cenderung di gunakan dalam perencanaan untuk menganalisis alternative serta pecarian pemecahan melalui salah satu sistem yang ada.
c. Information Resource Management ( IRM )
Konsep IRM menekankan pada efektifitas organisatoris sumber sistem informasi daripada spesifikasi teknikal atau efesiensi perangkat keras dan lunak.
d. User Machine System
Perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam pengambilan keputusan.
e. Synergystic Organization
Merupakan sifat pengaturan kerjasama sehingga hasil produksi total dari seluruh anggota organisasi ( totalitas) lebih besar daripada jumlah hasil anggota organisasi itu.

Fisik
a)    Hardware
Peralatan komputer fisik dan alat-alat komputer yang saling berhubungan. Berikut ini merupakan 5 fungsi umum hardware, ialah :
·         Input atau masukan
·         Central Processor (Perhitungan, pengendalian dan Primary Storage)
·         Secondary storage untuk data dan program
·         Output atau hasil atau keluaran
·         Komunikasi
b)    Software
Merupakan istilah yang diberikan untuk sekumpulan instruksi langsung yang memungkinkan hardware memproses data.
c)    Database
Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan seperti pita komputer dan paket piringan.
d)    Prosedur Pengoperasian
Merupakan komponen fisk karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik, seperti buku panduan dan itruksi. e)    Model manajemen dan pengambilan keputusan
f)   Personalia pengoperasian meliputi operator, progremer, analisa sistem, personalia penyimpanan data dan coordinator operasional SIM dan pengembangannya.
g)     Jaringan Komputer dan komunikasi data yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber(resources) yang diakses oleh bersama.
h)    User atau sumber daya manusia


Referensi:
http://www.blogster.com/eko-indrajit/tiga-pilar-strategi
http://en.wikipedia.org/wiki/Information_management
http://www.informasi-training.com/implementasi-strategi-dalam-manajemen-perusahaan
http://fardiansyah7fold.wordpress.com/2010/09/28/komponen-pendukung-sistem-informasi-manajemen/

Minggu, 07 November 2010

PRETEST AND KUIS JARKOM LAN

Subnetting Tabel
Mayor Jaringan: 200.0.1.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 3
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 6
Sekitar 3% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 50% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan
Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast
SERVER 3 6 200.0.1.0 /29 255.255.255.248 200.0.1.1 – 200.0.1.6 200.0.1.7
Mayor Jaringan: 200.0.2.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 88
Sekitar 38% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 86% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan
Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast
ACCOUNTING STAFF 11 14 200.0.2.64 /28 255.255.255.240 200.0.2.65 – 200.0.2.78 200.0.2.79
IT STAFF 7 14 200.0.2.80 /28 255.255.255.240 200.0.2.81 – 200.0.2.94 200.0.2.95
OPERASIONAL STAFF 28 30 200.0.2.32 /27 255.255.255.224 200.0.2.33 – 200.0.2.62 200.0.2.63
CS STAFF 30 30 200.0.2.0 /27 255.255.255.224 200.0.2.1 – 200.0.2.30 200.0.2.31


Latihan Subnetting, VLSM
Network address : 200.200.200.0/16
Ada 5 network yang dibuat yaitu :
Management 32 host
HRD 16 Host
Administrasi 8 Host
IT 4 Host
Sales 16 Host
Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).
Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :
Nama Host NA Range Broadcast SM
Management 32 host



HRD 16 Host



Administrasi 8 Host



IT 4 Host



Sales 16 Host



JAWAB KUIS V-CLAS JARKOM

Mayor Jaringan: 200.200.0.0/16
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 65534
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 142
Sekitar 0% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan

Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast
Administrasi 8 14 200.200.0.128 /28 255.255.255.240 200.200.0.129 – 200.200.0.142 200.200.0.143
HRD 16 30 200.200.0.64 /27 255.255.255.224 200.200.0.65 – 200.200.0.94 200.200.0.95
IT 4 6 200.200.0.144 /29 255.255.255.248 200.200.0.145 – 200.200.0.150 200.200.0.151
Management 32 62 200.200.0.0 /26 255.255.255.192 200.200.0.1 – 200.200.0.62 200.200.0.63
Sales 16 30 200.200.0.96 /27 255.255.255.224 200.200.0.97 – 200.200.0.126 200.200.0.1

Rabu, 03 November 2010

Subnetting kelas C

Pada hari ini saya akan membahas tentang subnetting, subnetting merupakan memecah jaringan dari jaringan yang besar menjadi jaringan yang kecil, sehingga jumlah jaringan dan host menjadi maksimal dan optimal.
Saya disini akan mencoba memberikan sedikit kemudahan dalam melakukan Subnetting
dalam melakukan Subnetting, yang harus diperhatikan adalah jumlah bit 0 dan 1

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Mencari Jumlah Subnet.
    Jumlah subnet dapat dihitung dengan rumus 2x.
    Nilai x adalah 3 (ini lho yang ada garis bawahnya “1111111.11111111.11111111.11100000”)
    Jadi jumlah subnet sesuai dengan rumus tersebut adalah 23 = 8 subnet.
  2. Mencari Jumlah Host Per Subnet.
    Jumlah Host per Subnet, dapat dihitung dengan rumus 2y-2.
    Nilai y adalah 5 (ini lho yang ada garis bawahnya “1111111.11111111.11111111.11100000”)\
    Jadi Jumlah Host Per Subnet, jika dihitung dengan rumus diatas adalah 25-2 = 30 Host Per Subnet.
  3. Jumlah Blok Subnet.
    Jumlah Blok Subnet dihitung dengan 256 – 224 = 32.
    Nilai 256 didapat dari mengkonfersi bilangan biner menjadi bilangan desimal. Bilangan biner mana yang dikonversi? Bilangan biner yang akan dikonversi adalah bilangan biner yang membentuk oktet pada IP Address, hanya saja bilangan biner tersebut harus diberi nilai maksimal, yaitu nilai 1. Karena dalam 1 oktet terdapat 8 bit bilangan biner, maka sesuai dengan kaidah diatas, semua bit akan diisi dengan angka 1. kemudian dikonversi menjadi bilangan desimal.
  4. Subnet ID dan Broadcast ID jadinya seperti ini
    Buat dulu tabelnya berdasarkan blok subnet yang ada :